cover
Contact Name
Prof. Dr. Teguh Budiharso
Contact Email
proteguh@gmail.com
Phone
+6281226666561
Journal Mail Official
proteguh@gmail.com
Editorial Address
Greenville Residence A11-12 Mayang Village, Gatak, Sukoharjo 57557, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
ISSN : 19799411     EISSN : 2442238X     DOI : http://dx.doi.org/10.30957/
LINGUA primarily focuses on research on language learning and teaching in context of EFL/ESL, in a variety of levels including school level, university level, institute level, etc. Researches on culture and linguistics are of the secondary interest of LINGUA. LINGUA welcomes papers on teaching and learning any component of language, including skills and sub-skills, as well as teaching/learning translation, literature, etc. Research on the use of new technologies such as CALL and MALL for teaching/learning languages is also considered appropriate for LINGUA. Research on culture of various perspectives as well as linguistics is also welcome. In addition, LINGUA also considers papers in the areas of applied linguistics, pragmatic, sociolinguistics, psycholinguistics, literary works, and discourse analysis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 20 No. 1 (2023): Maret" : 13 Documents clear
PENGENALAN BAHASA INGGRIS MELALUI LEXICAL CHUNK UNTUK ANAK USIA DINI pindha kaptiningrum
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.723

Abstract

Penelitian ini diawali dengan menganalisis kebutuhan materi bahasa inggris guru Pendidikan Islam Anak Usia Dini Al Azhar Brebes, Bunayya Brebes, dan Pelita Bangsa dan hasil dari analisis menujukkan bahwa para guru sangat membutuhkan materi bahasa Inggris untuk mengenalkan bahasa inggris kepada anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat materi Lexical Chunk untuk para guru dalam memperkenalkan bahasa inggris kepada anak usia dini. Lexical Chunk adalah kelompok kata yang ditemukan selalu bersama tetapi tidak menekankan penggunaan grammar. Penelitian ini menggunakan R&D dengan metode analisis deskriptif. Hasil rerata dari kebutuhan materi Lexical Chunk terhadap 30 responden adalah 4,83 (sangat membutuhkan), hasil dari resume latihan terhadapt 30 anak usia dini adalah 4,69 (sangat lancar) dan hasil rerata validasi ahli tentang materi Lexical Chunk adalah 99% materi Lexical Chunk termasuk kategori excellent. Dengan rerata tersebut dapat dikatakan bahwa materi lexical Chunk sangat dibutuhkan oleh para guru dan anak usia dini sangat lancar meniru dan mengulang Lexical Chunk. Dengan kata lain, materi Lexical Chunk efektif digunakan untuk para guru dan anak usia dini. Oleh karena itu, materi Lexical Chunk dapat digunakan untuk para guru dan anak usia dini di tempat lain.
Systemic Functional Linguistics (SFL) and Translation Muhammad Fauzan Aminudin
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.731

Abstract

Language as a fundamental part to communicate with other people becomes crucial since it engages other disciplines. Many of the communication products are in English which might bring difficulties to understand or interpret the meaning due to the language variations. SFL can bridge the meaning and context which usually becoming a problem faced by the translators. This article aims to depict a brief concept of SFL and translation and attempts to figure out the relationship among linguistics and translation, especially the implementation of SFL in translation field. The article elaborates ideas from several experts in linguistics, specifically in SFL and translation. This revealed that SFL promoted by linguist named M.A.K Halliday linked and can be applied in translation. It is crystal clear that SFL also has a role in developing the theory of translation that can be proved by Juliana House in the book A Model for Translation Quality Assessment (1977) and Roger Bell in book entitled Translation and Translating: Theory and Practice (1991).
Gender And Turn Taking in Mata Najwa Talk Show: A Conversation Analysis Salma Azzahidah; Evynurul Laily Zen; Evi Eliyanah
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.760

Abstract

This study aims to examine the turn-taking strategy for the same gender and mixed gender that occurred in the Mata Najwa Talk show, as well as to find out the gender pattern that is formed in Indonesia. The data were analyzed using the Have theory (2007) for the turn-taking strategy and Setiawan (2013) for gender patterns that occur in Indonesia. The findings demonstrate that: (1) In the same gender conversation, domination by certain party is rarely found. However, women when talking to their fellow women tend to use more turn-taking strategies in a conversation such as speak then ask, phrases of agreeing and disagreeing, phrases for asking for/giving opinions, and fillers of pauses. Meanwhile, when men talk to other men, the greatest value occurs in the phrase for asking for/giving opinions strategy. (2) In mixed gender conversation, it was found that when women talk to men, men are likely to dominate the conversation. Najwa Shihab as the presenter got less number of turn-taking than men in the strategy of using conjunctions, phrases of agreeing and disagreeing, and phrases for asking for/giving opinions. (3) This research also shows a pattern that occurs in Indonesia, which in this pattern shows that men tend to dominate when talking to women, and this rooted in the dominant gender construction in Indonesia.
Tradisi Rewang dalam Acara Arisan Keluarga pada Suku Jawa di Langkat Mellya Miranda Putri; Hamzon Situmorang
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.782

Abstract

Abstrak: Rewang merupakan tradisi yang masih dilakukan disetiap suku. Namun, rewang telah mengalami pergeseran didalam nilai budayanya sehingga makna budaya didalam tradisi rewang menjadi hilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi rewang dilakukan dimasyarakat suku Jawa yang tinggal di Langkat. Adapun permasalahan didalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah tradisi rewang dilakukan dimasyarakat suku Jawa yang tinggal di Langkat? Penelitian ini menggunakan teori antropolinguistik. Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif. Data yang didapatkan adalah 4 orang ibu-ibu yang melakukan rewang dalam mempersiapkan acara arisan keluarga. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan jika tradisi rewang masih ada dilingkungan suku Jawa walaupun bukan tanah Jawa. Tetapi orang-orang yang melakukan rewang diberikan upah yaitu sejumlah uang sebagai pembayaran jasa yang dilakukan ibu-ibu tersebut. Kata Kunci: Tradisi Rewang; suku Jawa; Arisan Keluarga; Langkat
Pengaruh Games Online Terhadap Kesantunan Bahasa Pada Anak Usia 12 Tahun Rizky Ainun Maftuhah; Siti Patimah; Lara Desma; Gustia Ningsih
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.790

Abstract

Permainan daring atau yang biasa dikenal dengan istilah Games Online merupakan permainan yang sangat menarik dan sangat marak terutama di kalangan anak-anak. Bagi anak-anak terutama ini menjadi magnet yang luar biasa. Namun hal tersebut membuat anak-anak lupa akan dirinya bahkan sampai pergaulan, bahasa, dan kata-kata yang mereka komunikasikan sangat tidak layak untuk didengar. Hal ini dapat mempengaruhi kesantunan berbahasa pada anak-anak Tentunya, ini menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji dan diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Games Online terhadap tingkat kesantunan bahasa pada anak usia 12 tahun, yang dilaksanakan pada bulan Maret 2022 dengan desain penelitian kualitatif. Subjek penelitian terfokus kepada murid bimbel kelas 6 SD di lembaga Brain Academy Medan by Ruangguru. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi di kelas. Jumlah keseluruhan responden adalah 5 anak, yang terdiri atas 1 anak perempuan dan 4 anak laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesantunan anak di dalam berbahasa dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor lingkungan. Lingkungan anak yang lebih sering dihabiskan dengan bermain game online menyebabkan anak anak tersebut menggunakan bahasa yang dipeoleh dari game online dalam percakapan sehari – hari. Kata – kasar baik dalam bahasa Inggris maupun dalam bahasa Indonesia banyak digunakan seperti ,Fuck you, damn, gilalah, anjing, anak pungut kau,bodoh, babi, . Oleh karena itu, peran orang tua sangat diperlukan agar anak dapat menghasilkan bahasa bahasa yang santun. Kebiasaan berbahasa santun perlu dilakukan mulai dari lingkungan keluarga.
Tabu Pekan Imlek: Jurus Jitu Stabilitas Perekonomian Etnis Tionghoa di Lumajang Zaqiatul Istiqomah
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.791

Abstract

Tahun baru Imlek yang dalam bahasa Mandarin disebut 春节chūnjié merupakan perayaan terbesar dan terpenting etnis Tionghoa di Indonesia. Selama pekan Imlek (tanggal satu sampai tanggal lima belas kalender Tionghoa) banyak pantangan-pantangan budaya tabu yang harus diikuti masyarakat etnis Tionghoa. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis tabu pekan Imlek berdasarkan unsur kebahasaan serta kaitannya dengan usaha menstabilkan perekonomian. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan unsur-unsur kebahasaan, tabu pekan Imlek dibagi menjadi beberapa macam, yaitu pantangan terhadap beberapa kegiatan yang tidak diperbolehkan, tabu terhadap makanan, tabu terhadap minuman, dan tabu pemberian hadiah. Sedangkan latar belakang sosial tabu pekan Imlek membuktikan bahwa selain melalui usaha profesional dengan bekerja, strategi untuk menjaga stabilitas perekonomian masyarakat etnis Tionghoa juga dilakukan melalui upaya kultural. Artinya, konsep makrokosmos juga ditekankan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi keuangan. Hal ini berkesinambukan dengan konsep yin yang serta konsep Li (ritual) yang merupakan hasil pemikiran filsuf Tiongkok Konfusius dan Taoze.
ANALISIS KESALAHAN PENYEBUTAN NOMINAL UANG DALAM BAHASA MANDARIN Imelda
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.799

Abstract

Students will never escape mistakes in learning a language, be it their mother tongue as a first language or a foreign language as a second language. If analyzed, errors in language will help the language learning process be more mature and reasonable. In the process of learning Mandarin, money is something that will be encountered in everyday life. It is common for Chinese learners to make mistakes in mentioning money nominal, considering that there are several different factors in the writing rules and the rules for mentioning money nominal in Rupiah from Indonesia and the Renminbi currency from China. Based on this, the researcher believes that research is needed to analyze the mistakes that Indonesians often make in mentioning money nominal in Chinese so that the results can be observed by both teachers and students of Mandarin so that mistakes do not occur again in practice. Keywords: Mandarin, Nominal Money, Mention
SEMIOTIKA BUSANA TRADISIONAL PERKAWINAN ADAT KARO Reja Aprilla Brahmana; Mulyadi Mulyadi; Asmyta Surbakti
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.807

Abstract

Penelitian ini menganalisis semiotika busana pada busana tradisional perkawinan adat Karo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Barthes. Busana sebagai sarana komunikasi dalam sebuah budaya untuk memperkenalkan busana tradisional dan pakaian sebagai salah satu cara menyampaikan identitas sebagaian kelompok. Pakaian juga menampilkan berbagai fungsi dan makna yang ada di dalamnya. Analisis semiotik pada pakaian atau busana tradisional perkawinan adat Karo ditemukan beberapa warna, yakni hitam/mbiring bermakna duka, kelam, teduh (megenggeng), biru/biru bermakna damai, tentram (perkeleng), kuning/megersing bermakna agung, mahal (mehaga), merah/megara bermakna berani berbuat demi kepentingan umum (mbisa), putih/mbentar/mbulan bermakna suci dan bersih (sabar), hijau/meratah bermakna sejuk dan subur (mehumur). Kemudian beberapa uis/kain yang dipakai oleh pengantin adat Karo pada saat upacara adat yaitu, uis gatip atau gonje, uis beka buluh, emas sertali (sertali layang-layang, sertali rumah-rumah, rudang emas, gelang sarong, sarung/selendang sarung (kadangen). Sedangkan wanita memakai tudung mbiring/teger limpek, uis julu, kampil/tempat sirih, emas sertali (sertali layang-layang atau bura), sertali layang- layang kitik, kodang-kodang, uis nipes.
Ambition of the Main Character In Nobody Movie Directed by Ilya Naishuller Unpris Yastanti; Bryan Kalbu Adhi
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.809

Abstract

The purposes of the research are to investigate ambition and the characteristics of the main character in Nobody movie directed by Ilya Naishuller. This research used descriptive qualitative method to analyze the data. This research was taken from Nobody Movie. The results of this study show that: (1) The ambition of the main character (Hutch) can be seen in Nobody movie. It happens when Hutch knows the criminals take the cat bracelet of his daughter. His ambition is to protect his family. Hutch will be paying off all the problem and consequences to take any risk by protecting his whole family. He would like to find them and bring it back. He promises. He looks for the criminals, a Russian mafia. He fights and meets the Yulian’s People to revenge. (2) There are 5 characteristics of the ambition in Nobody movie, namely: Achievement Motivation Ambition, Self-Attitude Ambition, Attitude Dominance Ambition, Self-regulation and Attitude Dominance Ambition.
Ujaran Kebencian pada Berita-Berita Covid-19 di Instagram Nisa Anggraini Batubara; Mulyadi
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.812

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Jenis-jenis tindak tutur ilokusi pada komentar berita-berita Covid-19 di Instagram dan (2) Bentuk-bentuk ujaran kebencian pada komentar berita-berita Covid-19 di Instagram. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis tindak tutur ilokusi ujaran kebencian yang terdapat dalam komentar netizen pada berita-berita Covid-19 di Instagram antara lain tindak tutur ilokusi ekspresif fungsi menyalahkan 13,33%, tindak tutur ilokusi ekspresif fungsi membenci 80%, dan tindak tutur ilokusi ekspresif fungsi berduka 6,67%. Selanjutnya, bentuk-bentuk ujaran kebencian yang terdapat dalam komentar berita-berita Covid-19 di Instagram ditemukan 5 bentuk antara lain bentuk provokasi 20,83%, hasutan 25%, hinaan 33,33%, penyebaran berita bohong 4,17%, dan bentuk perbuatan yang tidak menyenangkan 16,67%.Kata Kunci: Tindak Tutur; Ujaran Kebencian; Pragmatik; Covid-19; Instagram

Page 1 of 2 | Total Record : 13